Jumat, 01 Juni 2012
Bahaya Di Balik Nikmatnya Kopi
Kopi merupakan
minuman yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Tak
seorangpun tak mengenal kopi. Minuman ini sudah dikenal di mana-mana
sejak ratusan tahun lalu. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul istilah
coffe break atau "rehat kopi" di setiap acara resmi seperti seminar,
lokakarya, rapat, dll. Saat itu para tamu atau peserta beristirahat
sebentar untuk menikmati kue-kue samnbil minum secangkir kopi atau teh.
Sementara dalam kehidupan sehari-hari, kopi seringkali dijadikan
pendamping sarapan pagi.
Sekalipun demikian
mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak negatif kopi bagi
kesehatan. Paling-paling yang kita tahu setelah minum kopi badan terasa
segar dan rasa kantuk hilang.
Menurut analisis
kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia xantin. Derivat
senyawa ini meliputi kafein, teofilin dan teobromin dalam coklat.
Kafein
ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat
(otak),sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab
itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir),
tubuh kita terasa segar. bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah
lelah atau mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit
terlepas dari kebiasaan minum kopi.
Tidak cocok bagi pelukis
Namun,
sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang
pekerjaannya memerlikan ketelitian, kerapian, serta ketetapan
menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya,
minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau
menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas
belajar atau menghapal dimulai.
Kafein acap kali
juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala.
Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak
(vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang
menyebabkan penyakit kepala bisa ditanggulangi. Bahkan, senyawa xantin
dalam dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi,
misalnya akibat penyalahhgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Sehingga
muncul pendapat bahwa kafein dapat memperbaiki fungsi mental penderita
yang keracunan alkohol. Lebih jauh, kafein ternyata dapat menetralisasi
asam lemak dalam darah.
Sayangnya, kebiasaan
minum kopi acap kali memunculkan efek "kecanduan" baik secara psikologis
maupun fisiologis. Ciri umum ketergantungan kopi antara lain rasa letih
atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau seharian saja tidak
minum kopi. Yang wajar adalah mengkonsumsi kopi sebanyak 85-200 mg atau
1-3 cangkir kopi. Namun, minum kopi diatas 250 mg sekaligus dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar, gelisah,
insomnia (sulit tidur), gugup tremor (tangan bergetar), bahkan mual
sampai muntah-muntah.
Minum kopi juga bebahaya
bagi penderitaan hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein
bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga
bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin
bertambah. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi
kandung kencing cepat penuh.
Mengurangi kesuburan wanita
Minum
kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi
kalau dikombinasikan dengan alkohol. Dalam Reader's Digest edisi
Desember 1994, yang mengutip laporan penelitian yang di biayai The USA
National Institute of Child Health and Human Development dan The US
Institute on Drug Abuse, memberitakan bahwa wanita yang mengkonsumsi
300mg kafein setiap harinya memiliki kesempatan 27 persen lebih rendah
untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang terbebas darinya. Meski
mekanismenya belum diketahui pasti, sebuah hipotesis menyatakan,
kemungkinan substansi ini dapat menurunkan level hormon -semisal
estrogen- hingga mempengaruhi ovulasi.
Situasi
lainnya diungkapkan oleh Physicians Commitee For Responsible Medicine
dalam Healthy Eating for Life to Prevent and Treat Cancer. Walau kaitan
antara kopi dan resiko terkena kanker belom jelas, beberapa studi
memperkirakan kemungkinan kopi mempengaruhi DNA dan meningkatkan resiko
terkena kanker kandung kemih dan ovarian. Selain itu, minum kopi yang
sangat panas dapat memberi efek kerusakan pada sel dalam mulut dan
kerongkongan, yang jika dilakukan berulang kali dapat mencetuskan kanker
pada bagian tersebut.
Demikian halnya laporan
para peneliti dari Harvard School of Public Health, sebagaimana dicatat
Balch dan Stengler dalam Prescription for Natural Cures. Walau
menyisakan tanda tanya ihwal kejadiannya, mereka menemukan, wanita yang
mengonsumsi 5-7 gr kafein per bulan (setara dengan dua cangkir kopi per
hari) memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena endrometriosis
daripada yang tidak mengonsumsi kafein.
Masalah
dampak kopi kasar atau tidak disaring iini dipelajari oleh sejumlah
peneliti di Belanda. Mereka mengamati tingginya kadar homosistein dalam
darah pecandu kopi. Homosistein merupakan substansi yang terbentuk pada
saat tubuh mengeluarkan protein. Padahal peningkatan homosistein
berhubungan erat dengan resiko penyakit jantung.
Meningkatkan resiko penyakit jantung
Meski
belum jelas bagaimana persisnya asam amino esensial mengganggu jantung,
sudah terbukti bahwa zat tersebut acap kali menyebabkan timbulnya luka
di berbagai lapisan dalam pembuluh darah arteri dan selanjutnya menjadi
tempat menumpuknya asam lemak dan kalsium. Timbunan ini bisa
mengakibatkan pergeseran dinding pembuluh darah arteri
(arterioklerosis).
Di sisi lain menurut Dr.
Elvina Karyadi, ahli gizi, homosistein dibutuhkan tubuh untuk berbagai
reaksi biokimia, terutama dalam proses perubahan metionin menjadi
sistationin dan berperan dalam membentuk propionilkoa (substansi yang
berperan dalam metabolisme lemak dan karbbohidrat), asalkan kadarnya
tidak tinggi. Kadar normalnya 7-22 ug mol/ L.
Seorang
peneliti Belanda menambahkan, dua minggu setelah setiap hari minum enam
cangkir kopi, konsentrasi homosistein seseorang naik 10% dari angka
normal. Begitu juga kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, kenaikan
ini tidak permanen. Bila kopi dihentikan dan keadaan tubuh sehat,
kalebihan homosistein dapat secara alami normal kembali. Selain dengan
mengurangi kafein, kenaikan kadar homosistein dapat pula dicegah dengan
mengurangi konsumsi protein hewani yang banyak mengandung metionin.
Bila
dalam sehari minum 1,360 gram kopi kasar (sekitar 6-7 cangkir),
diperkirakan resiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%.
Selain itu kadar vitamin b6 bisa berkurang sampai 21%.
Atas
dasar itu alangkah baiknya tidak minum kopi, khususnya bagi mereka yang
beresiko tinggi penyakit jantung. Kalau pun harus minum kopi, untuk
kita sebaiknya hanya 1-3 cangkir sehari (standar untuk orang eropa 3-5
cangkir). Itu pun tidak saat menjelang tidur.
Kopi
bisa digantikan segelas air jeruk, sayuran hijau, disertai konsumsi
vitamin B6 dan B12 jenis-jenis makanan dan minuman ini tidak mengandung
seng dan kafein tapi tinggi mineral, vitamin serta asam folat. Padahal
vitamin B6, B12 dan asam folat sangat berperan dalam menurunkan kadar
homosistein dalam tubuh, sehingga penyakit jantung koroner pun bisa
dihindari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar